Pertama: Mengangkat Panitia Peringatan dan Perayaan HUT RI KE- 7 2 sebagaimana tercantum dalam Daftar Susunan Panitia pada lampiran keputusan ini. Work in Indonesia and elsewhere is grounded in the culture of. They and their families live in ramshackle huts made from scavenged materials.
PABUARAN - Di tahun 2013 ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memasuki usia yang ke-68 tahun. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, setiap ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, sebagian besar warga Negara Indonesia menyambut dengan antusias, dan mempersiapkan berbagai kegiatan. Baik itu yang berskala nasional, maupun yang berskala lokal di tingkat kelurahan atau desa. Aroma perayaan kemerdekaan Republik Indonesia itu, biasanya baru terasa ketika mulai memasuki bulan Agustus. Atau, satu minggu sebelum perayaan puncak hari kemerdekan Republik Indonesia 17 Agustus.
Namun, tidak bagi warga RW. 17, Desa Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Dalam menyambut perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke – 68 tahun 2013. 17, melalui panitia pelaksanaan perayaan HUT Kemeredekaan RI ke-68, telah melaksanakan berbagai kegiatan. Kegiatan yang diberi tajuk Pesta Olah Raga Warga RW.
17 menyambut HUT Kemerdekaan RI itu, resmi dibuka oleh Sekretaris Kecamatan Bojonggede, Andri Rahman. MSI, pada Hari Minggu, 31 Maret 2013. Hal ini dipandang oleh Sekcam Bojonggede, sebagai langkah “mencuri start”, dalam artian yang positif. Sebab, kegiatan dalam rangka menyambut HUT RI ke-68, dimulai dari RW. 17, Desa Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Di RW-RW lain yang ada di Desa Pabuaran belum kedengaran ada acara serupa yang digelar oleh Pengurus RW.17. Bahkan mungkin juga di tingkat Kecamatan Bojonggede, belum ada warga masyarakat yang telah mulai melaksanakan kegiatan HUT RI jauh sebelum tanggal 17 Agustus, seperti yang dilaksnakaan oleh warga RW.
Andri Rahman STP, MSi Untuk itu, Sekcam Bojonggede, Andri Rahman memberi apresiasi yang tinggi kepada Pengurus RW.17, Panitia Pelaksanaan HUT RI di Tingkat RW.17, Ketua dan pengurus RT di RW. 17, serta kepada seluruh warga masyarakat yang ada di RW. Karena telah berani mengambil langka konkrit dalam mengisi kemerdakaan RI yang kini akan memasuki usia yang ke-68. Dalam kesempatan tersebut, Sekcam Bojonggede berpesan, agar kegiatan tersebut dijadikan sebagai sarana bersilaturrahmi bagi seluruh warga RW.
17, agar kerukunan antara warga terus terjalin dan terjaga. 'Ini adalah kegiatan yang sangat bagus, yang harus kita laksanakan sampai akhir hayat,” tutur Andri Rahman kepada Ketua RW. Pembukaan Pesta Olah Raga yang dipusatkan di Lapangan Olahraga RW.17 yang ada di RT.03 dan RT.06 itu, juga dilaksanakan penanaman 500 pohon untuk penghijauan. Penanam pohon dimulai dari oleh Sekcam Bojonggede, diikuti oleh Kepala Desa Pabuaran, H.
Masduki Isa MD. S.Ip, dan dilanjutkan oleh Ketua RW.17, Wakil Ketua RW. 17, Sekretaris RW.17, Wakil Sekretaris RW.17, Bendahara RW. 17, Seksi Lingkungan Hidup RW. 17, Ketua PKK RW.17, serta Ketua Paguyuban Marinir Pabuaran Citayam, dan dilanjutkan oleh Ketua-Ketua RT di masing-masing wilayah RT yang bersangkutan. Pohon yang dipakai dalam upaya pelestarian dan penghijaun tersebut, diperoleh dari Kepala Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum-Ciliwung, Bogor.
Selain penanaman pohon, juga dilakukan peluncur program RW. 17 yang akan dilaksanakan setiap bulan. Yakni program kerja bakti bersama, dan program olahraga bersama. Dua program kerja RW.17 tersebut, melibatkan seluruh warga yang ada di RW. 17, mulai dari RT.01 sampai dengan RT.15. Program kerja bakti bersama digelar pada minggu pertama setiap bulan berjalan. Sedangkan olahraga bersama, digelar pada minggu ke empat setiap bulan.
Kepala Desa Pabuaran, H. Dalam sambutannya mengawali peluncuran program kerja RW. 17 menyatakan, bahwa, sebelumnya wilayah RW. 17 ibarat suami yang tidak pernah mencukur kumis dan jenggot. Rumput dan alang-alang tumbuh di mana-mana. Kini, wilayah RW.
17 menjadi bersih dan rapih. Melihat antusias warga pada program yang baru diluncurkan itu, Kepala Desa juga berjanji akan hadir pada setiap pelaksanaan olahraga bersama, dan berolahraga bersama-sama dengan warga masyarakat RW.17.
Isa MD, S.Ip “Insya Allah saya akan hadir lagi di RW. 17 ini, untuk berolaharaga bersama-sama dengan warga RW. Karena, harus saya akui, bahwa olaharaga itu penting bagi kesehatan tubuh kita. Apalagi saya sudah jarang berolahraga,” ulas Masduki. Menandai peluncur program olahraga bersama tersebut, digelar jalan sehat bersama.
Jalan sehat yang diikuti sekitar 500 hingga 600 warga RW. 17 itu, dilepas oleh Sekcam Nojonggede, dan Kepala Desa Pabuaran, serta didampingi Ketua Panitia, Haryanto.
Selain peluncuran dua program yang akan dilaksanak setiap bukan. 17 juga meluncur media komunikasi dan informasi warga. Media komunikasi dan informasi warga yang berbentuk webasite itu, memuat tentang berbagai perkembangan yang terjadi di lingkungan RW. 17 kususnya, dan Desa Pabuaran pada umumnya. Media komunikasi dan informasi warga ini, tidak hanya bisa diakses oleh warga RW. 17 saja, tapi juga bisa diakses oleh masyarakat luas, melalui, www.buletinrw17.blogspot.com, Email: [email protected].
Seusai jalan sehat, panitia memberikan hadiah doorprize kepada peserta jalan sehat yang beruntung. Door prize itu diperoleh panitia dari sumbangan Ketua-Ketua RT yang ada di RW. 17, warga masyarakt RW. 17, Kaur Pemerintahan Desa Pabuaran, Ramdani, Ketua LPM Pabuaran, Kamsi, Sekretaris Desa Pabuaran, Farida, Bendahara Desa Pabuaran, M. Akbar, serta Staf Desa Pabuaran, Jubaedah.
Disela-sela penarikan paket door prize, juga disuguhkan hiburan kesenian yang dipentaskan oleh anak-anak dan karang taruna RT. Pentas seni berupa tari Bali, yang ditarikan secara tunggal oleh penari Mega, dan lagu-lagu perjuangan yang dinyanyikan secara kelompok atau group. Pesta oleharaga yang digelar oleh Pengurus dan Warga RW.
17, Desa Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor ini, akan berlangsung selama empat bulan. Dimulai pada bulan April, dan akan ditutup pada bulan Agustus. “Pada tanggal 17 Agustus nanti, akan digelar carnaval perjuangan dan budaya.
Carnaval ini, memberi gambaran tentang semangat juang para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, serta memberi gambaran tentang keluhuran budaya bangsa Indonesia.” Jelas Ketua Penitia Pelaksana HUT RI ke-68 di lingkungan RW. 17, Haryanto.
Tegar Liamsi.
“Lebih baik mati dari pada hidup terjajah” merupakan semboyan pejuang Indonesia dalam menghadapi penjajah. Lebih dari 350 tahun bangsa kita terjajah tak sedikit harta, nyawa dan keluarga yang mereka korbankan demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Perang terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Anak kecil, wanita dan manula menjadi korban. Tapi hal tersebut tak menyurutkan niat pahlawan untuk terus berjuang. Jum’at 17 Agustus 1945 pada bulan Ramadhan, Indonesia memproklamirkan kemerdekaan kepada dunia.
Dengan upacara sederhana dan pengibaran Sang Saka Merah Putih hasil jahitan Ibu Fatmawati merupakan simbol bahwa Indonesia telah bebas dari belenggu penjajah. Setelah 67 tahun kemerdekaan kita raih, sudah sepatutnya sebagai penerus perjuangan bangsa untuk memperingati, mengingat dan melanjutkan perjuangan para pahlawan. Tak perlu berperang secara fisik, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk melanjutkan cita-cita pahlawan dalam mewujudkan Indonesia yang merdeka dari penjajah baik itu dari luar maupun penjajah dari dalam berupa kemiskinan, kebodohan, masalah kesehatan, dan lingkungan. Salah satu hal yang ingin kami wujudkan dalam meneruskan cita-cita pahlawan tersebut adalah dengan mengajak masyarakat Sedalewih untuk sadar akan karakter bangsa, kesehatan, kepedulian pada lingkungan, dan kepedulian antar sesama. Harapan kami dengan adanya acara ini adalah masyarakat bisa semakin sadar pada hal-hal tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.